Asosiasi Auditor Forensik Indonesia (AAFI) RotenDao menggelar Diskusi Publik bertajuk “Tantangan dan Solusi dalam Penerapan Audit Forensik di Sektor Pemerintahan Daerah”. Kegiatan ini bertujuan untuk membuka ruang dialog dan pertukaran gagasan antara auditor, akademisi, aparat pengawasan internal pemerintah, serta mahasiswa, dalam memahami pentingnya peran audit forensik sebagai instrumen pencegahan dan penegakan integritas keuangan daerah.
Latar Belakang Kegiatan
Pemerintahan daerah memegang peranan penting dalam pengelolaan keuangan publik yang transparan dan akuntabel. Namun, berbagai kasus penyimpangan dan kecurangan keuangan masih sering terjadi karena lemahnya sistem pengawasan dan kurangnya pemahaman terhadap teknik audit forensik. Melihat fenomena ini, AAFI RotenDao memprakarsai kegiatan diskusi publik untuk membahas tantangan utama dalam penerapan audit forensik di daerah serta merumuskan langkah-langkah solutif yang dapat diterapkan secara praktis.
Tujuan Diskusi Publik
- Meningkatkan pemahaman auditor dan aparatur daerah mengenai peran audit forensik dalam pencegahan fraud.
- Mengidentifikasi hambatan teknis dan kelembagaan dalam penerapan audit forensik di pemerintahan daerah.
- Merumuskan strategi kolaboratif antara AAFI, instansi pemerintah, dan akademisi untuk memperkuat kapasitas pengawasan.
- Mendorong integrasi teknologi digital dalam proses audit forensik agar lebih efisien dan akurat.
Peserta dan Narasumber
Diskusi ini dihadiri oleh berbagai pihak, di antaranya auditor forensik dari berbagai daerah di Nusa Tenggara, perwakilan inspektorat, akademisi dari universitas lokal, dan mahasiswa jurusan akuntansi serta hukum.
Narasumber utama kegiatan ini antara lain:
- Dr. Maria Latupeirissa – Ketua AAFI RotenDao, yang membahas peran strategis audit forensik dalam meningkatkan akuntabilitas publik.
- Ir. Paulus Dewa, M.Ak. – Praktisi keuangan daerah, membahas hambatan birokrasi dalam implementasi audit forensik.
- Prof. Yohana Banu, Ph.D. – Akademisi Universitas Nusa Cendana, memaparkan pentingnya kolaborasi pendidikan dan profesi dalam pengembangan SDM auditor forensik.
Tantangan Penerapan Audit Forensik di Daerah
Berdasarkan hasil diskusi, terdapat beberapa tantangan utama yang dihadapi auditor dan lembaga pengawasan daerah dalam menerapkan audit forensik:
- Keterbatasan sumber daya manusia yang memiliki kompetensi audit forensik di tingkat daerah.
- Keterbatasan anggaran untuk pelatihan dan implementasi teknologi audit berbasis digital.
- Kurangnya regulasi teknis yang mengatur penerapan audit forensik secara spesifik di lingkungan pemerintahan daerah.
- Kendala akses data yang disebabkan oleh sistem keuangan daerah yang belum sepenuhnya terintegrasi.
- Kurangnya pemahaman pimpinan daerah terhadap manfaat audit forensik sebagai alat pencegahan kecurangan, bukan semata-mata alat penindakan.
Solusi dan Rekomendasi
Para peserta diskusi sepakat bahwa solusi terhadap tantangan-tantangan tersebut harus bersifat kolaboratif dan berkelanjutan. Beberapa rekomendasi yang dihasilkan antara lain:
- Pelatihan dan Sertifikasi: Meningkatkan kompetensi auditor daerah melalui program sertifikasi berjenjang yang difasilitasi AAFI.
- Kolaborasi Akademik: Membangun kerja sama dengan universitas untuk menyediakan kurikulum dan laboratorium audit forensik berbasis kasus nyata.
- Peningkatan Infrastruktur Digital: Mengintegrasikan sistem informasi keuangan daerah agar proses audit forensik lebih efektif dan cepat.
- Penyusunan Pedoman Teknis: Menyusun panduan praktis penerapan audit forensik di lingkungan pemerintah daerah.
- Peningkatan Kesadaran Pimpinan: Melakukan sosialisasi rutin kepada kepala daerah dan pejabat pengelola keuangan tentang pentingnya audit forensik dalam tata kelola yang bersih.
Dampak dan Harapan
Kegiatan ini diharapkan menjadi langkah awal dalam membangun budaya transparansi dan integritas di pemerintahan daerah. Dengan meningkatnya pemahaman tentang audit forensik, diharapkan auditor dan pejabat pengawasan internal dapat bekerja lebih efektif dalam mendeteksi, mencegah, serta menindaklanjuti potensi penyimpangan keuangan.
Ketua AAFI RotenDao, Dr. Maria Latupeirissa, menegaskan bahwa hasil diskusi ini akan dijadikan dasar bagi AAFI untuk merancang program pembinaan berkelanjutan dan workshop lanjutan yang berfokus pada penguatan kapasitas auditor forensik daerah.
Penutup
Melalui penyelenggaraan diskusi publik ini, AAFI RotenDao menunjukkan komitmennya dalam mendorong tata kelola keuangan daerah yang lebih bersih, transparan, dan berintegritas. Inisiatif ini juga menjadi bukti bahwa penerapan audit forensik bukan hanya tanggung jawab lembaga pusat, tetapi juga bagian penting dari peran aktif auditor daerah dalam menjaga kepercayaan publik terhadap pengelolaan keuangan negara.